Kamis, 16 Maret 2023

Dinasti Abbasiyah

Sumber: https://kalam.sindonews.com/read/681461/70/muhammad-bin-ali-arsitek-dinasti-abbasiyah-yang-kampanyekan-ahlul-bait-1644404535


         Nama Dinasti Abbasiyah diambil dari nama salah seorang paman Nabi Muhammad yang bernama Al-Abbas Ibn Abd Al-Muthalib Ibn Hisyam. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibnu Al-Abbas.[1] Berdirinya dinasti Abbasiyah berawal sejak merapuhnya kekuasaan Bani Umayyah yang berujung pada keruntuhan Dinasti Umayyah di Damaskus. Dengan segala konflik yang ada pada tubuh Bani Umayyah, menjadikan Bani Abbasiyah maju sebagai pengganti kepemimpinan umat islam. Bani Abbasiyah merasa lebih berhak dari Bani Umayyah atas kekhalifahan islam, sebab mereka adalah dari cabang Bani Hasyim yang secara garis keturunan lebih dekat dengan Nabi.[2] Setelah meruntuhkan Dinasti Umayyah dengan cara membunuh Marwan sebagai khalifahnya pada tahun 750 M, Abu Al-Abbas mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Berdirilah sebuah Dinasti menuju kekuasaan yang bersifat internasional, dengan asimilasi corak pemikiran dan peradaban Persia, Romawi Timur, Mesir dan sabagainya. Al-Saffah menjadi pendiri dinasti Arab islam ketiga setelah Khulafaurrasyidin dan Dinasti Umayyah yang sangat besar dan berusia lama. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) sampai 656 H (1250 M).[3]

Menurut para sejarawan ada lima periode pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah:

1. Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Arab dan Persia pertama.

2. Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.

3. Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa kekuasaan Dinasti Bani Buwaihi dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.

4. Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/l194 M), masa kekuasaan Daulah Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (Salajiqah al-Kubra/Seljuk Agung).

5. Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.[4]

Pada masa Bani Abbasiyah yang lebih dikenal adalah berkembangnya peradaban Islam. Setelah masa Al-Mansur, kota Baghdad menjadi lebih masyhur lagi karena perannya sebagai pusat perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam. Banyak para ilmuwan dari berbagai daerah datang ke kota ini untuk mendalami ilmu pengetahuan. Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya Al-Makmun (813-833 M). Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh dunia. Bagdad ketika itu menjadi pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi di dunia. Ilmu pengetahuan dan sastra berkembang sangat pesat. [5]

Dinasti Abbasiyah lebih banyak membangun di dalam negerinya terutama pada ilmu pengetahuan seperti: penerjemah buku-buku dari Yunani, Persia dan India dibiayai oleh negara, pendirian pusat pengembangan ilmu dan perpustakaan Bait al-Hikmah, dan juga terbentuknya mazhab-mazhab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebagai buah dari kebebasan berpikir. Hasil dari ilmu pengetahuan itu melahirkan ilmuan-ilmuan diantarannya: Abu Musa Jabir bin Hayyan adalah ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia di abad ke-8 M, Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi yang menciptakan ilmu Aljabar. Ibnu Sina sebagai bapak kedokteran yang terkenal di Eropa.



[1] Nunzairina, “Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan Dan

Kebangkitan Kaum Intelektual,” Universitas Islam Negeri Islam Sumatera Utara 3 (2020): h. 93.

[2] Nunzairina, “Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan Dan Kebangkitan Kaum Intelektual,” h. 93.

[3] Nunzairina, “Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan Dan Kebangkitan Kaum Intelektual,” h. 94.

[4] Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, Cetakan 1. (Medan: Perdana Publishing, 2016).

[5] Rina Estu Ratna, “Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah” (Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang 2017).

Daftar Pustaka

Nunzairina. “Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan Dan Kebangkitan Kaum Intelektual.” Universitas Islam Negeri Islam Sumatera Utara 3 (2020)

Rina Estu Ratna. “Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah.” Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang 2017.

Siti Zubaidah. Sejarah Peradaban Islam. Cetakan 1. Medan: Perdana Publishing, 2016.


0 komentar:

Posting Komentar