Kamis, 16 Maret 2023

Peradaban Islam Di Spanyol

Sumber: https://khazanah.republika.co.id/berita/qc2zfe320/islam-di-spanyol-pernah-berjaya-lalu-jadi-tak-berdaya

        Kekuasaan Islam pertama kali menginjakkan kaki di Andalusia pada masa kekuasaan Dinasti Umayah I di Damaskus, sebelum penaklukkan spanyol, umat islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasa sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd Al-Malik mengangkat Hasan ibnu Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah Al-Walid, Hasan ibnu Nu’man sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair. Pada zaman Al-Walid tersebut, Musa Ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko.[1] Musa juga berhasil menaklukan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Gothik, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq diToledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.

Sejak Pertama kali Islam berkembang di Spanyol hingga masa jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad, sejarah panjang Islam di Spanyol tersebut dibagi dalam enam periode[2], yaitu Periode pertama (711-755 M) Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Periode kedua (755-912 M) Pada periode ini, umat Islam mulai memperoleh kemajuan, baik dalam bidang politik atau pun peradaban. Periode Ketiga (912-1013 M) Pada periode ini dapat dikatakan sebagai puncak peradaban Islam di Andalusia. Hal demikian cukup tampak dengan pembangunan Universitas Cordova oleh Abdurrahman An-Nashir. Akan tetapi, secara politik periode ini merupakan periode awal dari kehancuran atau kemunculan Dinasti Umayah II di Andalusia, yakni ditandai dengan munculnya periode Mulukut Thawaif. Periode Keempat (1013-1086 M) Periode ini dapat dikatakan sebagai puncak keterperukan politik Islam di Andalusia. Periode Kelima (1086-1248 M) Di tengah-tengah perpecahan, muncullah dua kekuasaan baru yang begitu dominan, yakni Dinasti Marabitun dan Dinasti Muwahidun. Kemunculan dua dinasti ini dapat dikatakan sebagai fase rekonsiliasi politik Islam di Spanyol. Pasalnya, kekuasaan dua dinasti ini dapat merajut kembali benih-benih perpecahan dalam kekuasaan Islam di Andalusia. Periode Keenam (1248-1492 M) Periode ini dapat dikatakan sebagai periode terakhir dari kekuasaan politik Islam di Andaalusia. Pasalnya, periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada dengan Dinasti Ahmar (1232-1492 M) sebagai penguasanya.[3]

Pada masa Islam di Spanyol ilmu pengetahuan berkembang pesat dan mempengaruhi pemikiran Eropa (renaissance). Terdapat banyak Universitas dibangun di Cordova, Sevilla, Malaga, Granada dan Salamanca. Banyak orang Eropa kuliah di Spanyol dan menerjemahkan buku-buku ilmuwan muslim Eropa.Lalu di bangun Universitas Paris pada tahun 1231 M. Gerakan renaissance dipengaruhi oleh pemikir Islam Ibnu rusyd sejak abad ke-12 juga dipengaruhi oleh Yunani dan pada abad 14 pemikiran Yunani diambil dari buku-buku Islam diantara para ilmuwannya antara lain Ibnu Khaldun, Ibnu Rusyd, Abbas Ibnu firnas (pencipta teori awal pesawat). Negeri yang damai dan tidak ada peperangan juga memberi kontribusi bagi kemajuan peradaban ilmu Andalusia. Hingga kemunduran bahkan terhapusnya Islam di Spanyol dikarenakan ada dua faktor yang terjadi diantaranya dari faktor internal sendiri antara umat Islam itu sendiri saling memerangi antara satu dengan yang lainnya. Beberapa faktor kemunduran Islam di Spanyol, sistem pengangkatan ke khalifahan kurang jelas, munculnya kerajaan-kerajaan kecil, fanatisme kesukuan, konflik sesama muslim dan konflik dengan Kristen.

 

 

 


 



[1] Nur Dinah Fauziah and Muhammad Mujtaba Mitra Zuana, “Peradaban Islam Di Andalusia

(Spanyol),” Institut Pesantren KH. Abdul Chalim 1 (March 2016).

[2] Faidi, “Kekuasan Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.”

[3] Faidi, “Kekuasan Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.”

Daftar Pustaka 

Abdul Chalim 1 (March 2016).

Faidi, Ahmad. “Kekuasan Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia 6 (April 2021). 

Fauziah, Nur Dinah, and Muhammad Mujtaba Mitra Zuana. “Peradaban Islam Di Andalusia (Spanyol).” Institut Pesantren KH.


0 komentar:

Posting Komentar