Sejak Pertama kali Islam berkembang di Spanyol hingga masa
jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah
berkuasa selama tujuh setengah abad, sejarah panjang Islam di Spanyol tersebut
dibagi dalam enam periode[2],
yaitu Periode pertama (711-755 M) Pada periode ini stabilitas politik
negeri Spanyol belum tercapai sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik
yang datang dari luar maupun dari dalam. Periode kedua (755-912 M) Pada
periode ini, umat Islam mulai memperoleh kemajuan, baik dalam bidang politik
atau pun peradaban. Periode Ketiga (912-1013 M) Pada periode ini dapat
dikatakan sebagai puncak peradaban Islam di Andalusia. Hal demikian cukup
tampak dengan pembangunan Universitas Cordova oleh Abdurrahman An-Nashir. Akan
tetapi, secara politik periode ini merupakan periode awal dari kehancuran atau
kemunculan Dinasti Umayah II di Andalusia, yakni ditandai dengan munculnya
periode Mulukut Thawaif. Periode Keempat (1013-1086 M) Periode ini dapat
dikatakan sebagai puncak keterperukan politik Islam di Andalusia. Periode
Kelima (1086-1248 M) Di tengah-tengah perpecahan, muncullah dua kekuasaan
baru yang begitu dominan, yakni Dinasti Marabitun dan Dinasti Muwahidun.
Kemunculan dua dinasti ini dapat dikatakan sebagai fase rekonsiliasi politik
Islam di Spanyol. Pasalnya, kekuasaan dua dinasti ini dapat merajut kembali
benih-benih perpecahan dalam kekuasaan Islam di Andalusia. Periode Keenam
(1248-1492 M) Periode ini dapat dikatakan sebagai periode terakhir dari
kekuasaan politik Islam di Andaalusia. Pasalnya, periode ini Islam hanya
berkuasa di daerah Granada dengan Dinasti Ahmar (1232-1492 M) sebagai
penguasanya.[3]
Pada masa Islam di Spanyol ilmu pengetahuan berkembang pesat dan
mempengaruhi pemikiran Eropa (renaissance). Terdapat banyak Universitas
dibangun di Cordova, Sevilla, Malaga, Granada dan Salamanca. Banyak orang Eropa
kuliah di Spanyol dan menerjemahkan buku-buku ilmuwan muslim Eropa.Lalu di bangun
Universitas Paris pada tahun 1231 M. Gerakan renaissance dipengaruhi oleh
pemikir Islam Ibnu rusyd sejak abad ke-12 juga dipengaruhi oleh Yunani dan pada
abad 14 pemikiran Yunani diambil dari buku-buku Islam diantara para ilmuwannya
antara lain Ibnu Khaldun, Ibnu Rusyd, Abbas Ibnu firnas (pencipta teori awal
pesawat). Negeri yang damai dan tidak ada peperangan juga memberi
kontribusi bagi kemajuan peradaban ilmu Andalusia. Hingga kemunduran bahkan
terhapusnya Islam di Spanyol dikarenakan ada dua faktor yang terjadi
diantaranya dari faktor internal sendiri antara umat Islam itu sendiri saling
memerangi antara satu dengan yang lainnya. Beberapa faktor kemunduran Islam di
Spanyol, sistem pengangkatan ke khalifahan kurang jelas, munculnya
kerajaan-kerajaan kecil, fanatisme kesukuan, konflik sesama muslim dan konflik
dengan Kristen.
[1] Nur Dinah
Fauziah and Muhammad Mujtaba Mitra Zuana, “Peradaban Islam Di Andalusia
(Spanyol),” Institut
Pesantren KH. Abdul Chalim 1 (March 2016).
[2] Faidi, “Kekuasan
Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.”
[3] Faidi, “Kekuasan Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.”
Daftar Pustaka
Abdul Chalim 1
(March 2016).
Faidi, Ahmad. “Kekuasan Politik Islam Di Andalusia : Pintu Gerbang Menuju Renaisance Eropa.” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia 6 (April 2021).
Fauziah, Nur Dinah, and Muhammad Mujtaba Mitra Zuana. “Peradaban Islam Di
Andalusia (Spanyol).” Institut Pesantren KH.
0 komentar:
Posting Komentar