Kamis, 16 Maret 2023

Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah

Sumber: https://www.kompas.com/stori/image/2021/04/20/140841179/kekhalifahan-bani-umayyah- masa-keemasan-dan-akhir-kekuasaan?page=1

 Setelah masa pemerintahan Khulafaurrasyidin berakhir, pemerintahan Islam dilanjutkan oleh Bani Umayyah. Bani Umayyah didirikan oleh seorang sahabat dari suku Quraisy bernama Mu’awiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41 H/661 M hingga tahun 132 H/750 M melalui peristiwa tahkim. Dalam peristiwa tahkim itu, khalifah Ali telah tertipu oleh siasat Muawiyah yang pada akhirnya ia mengalami kekalahan dalam segi politis sehingga Mu’awiyah berhasil mendapat kesempatan untuk menobatkan dirinya sebagai khalifah sekaligus raja.[1]
        
       Masa kekuasaan Bani Umayyah yang hampir mencapai satu abad, tepatnya 90 tahun ini telah dipimpin sebanyak 14 orang khalifah. Khalifah yang pertama  menjabat adalah Mua'wwiyah bin Abu Sufyan, sedangkan khalifah yang terakhir adalah Marwan bin Muhammad. Adapun urutan khalifah-khalifah yang menjabat pada masa pemerintahan Bani Umayyah adalah sebagai berikut:

1. Mu'awiyah I bin Abi Sufyan (41-60H/661-679M)

2. Yazid I bin Mu'awiyah (60-64H/679-683M)

3. Mu'awiyah II bin Yazid (64H/683M)

4. Marwan I bin Hakam (64-65H/683-684M)

5. Abdul Malik bin Marwan (65-86H/684-705M)

6. Al-Walid I bin Abdul Malik (86-96H/705-714M)

 7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99H/714-717M)

8. Umar bin Abdul Aziz (99-101H/717-719M)

9. Yazid II bin Abdul Malik (101-105H/719-723M)

10. Hisyam bin Abdul Malik (105-125H/723-742)

11. Al-Walid II bin Yazid II (125-126H/742-743M)

12. Yazid bin Walid bin Malik (126H/743M)

13. Ibrahim bin Al-Walid II (126-127H/743-744M)

14. Marwan II bin Muhammad (127-132H/744-750M)[2]

Faktor keberhasilan tersebut adalah: 1. Dukungan yang kuat dari rakyat Syiria dan dari keluarga Bani Umayyah. 2. Sebagai administrator, Muawiyah mampu berbuat secara bijak dalam menempatkan para pembantunya pada jabatan-jabatan penting. 3. Muawiyah memiliki kemampuan yang lebih sebagai negarawan sejati.[3] Muawiyah mengubah sistem pemerintahan dari musyawarah menjadi monarki, namun Dinasti ini tetap memakai gelar Khalifah. Namun, ia memberikan interpretasi baru untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya “Khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat Allah dalam memimpin umat. Pemerintahan Bani Umayah adalah pemerintahan yang memiliki wibawa besar, meliputi wilayah yang amat luas, mulai dari negeri Sind dan berakhir di negeri Spanyol Kemenangan-kemenangan yang diperoleh umat islam secara luas menjadikan orang-orang Arab bertempat tinggal di daerah-daerah yang dikalahkan itu bahkan mereka telah menjadi tuan-tuan tanah, prinsip keuangan negara diberlakukan mengikuti apa yang ada pada masa khulafaurrasyidin yaitu penetapan pajak tanah (Kharraj) dan pajak perorangan (Jizyah) untuk setiap individu.[4]

Beberapa kemajuan yang berhasil dicapai oleh dinasti Umayyah dalam berbagai bidang, yaitu: Bidang militer dan kekuasaan, Bidang politik dan pemerintahan, Bidang sosial dan budaya dan Bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dinasti Umayyah melahirkan banyak sekali tokoh-tokoh atau para ilmuan hebat dari berbagai bidang, seperti: Imam Hanafi dan Imam Malik dari bidang ilmu fiqih, Hasan Al-Bashri dan Rabi’ah Al-Adawiyah dari bidang ilmu tasawuf, Abu Qatadah dari ilmu hadits, Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Mas’ud dari ilmu tafsir, Abu Al-Qasim dan Abbas bin Farnas dari ilmu kimia, fisika dan farmasi dan masih banyak lagi.[5]


 



[1] R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, penerj., History Of The Arabs (Jakarta Selatan: Zaman, 2018), 238.

[2] Ely Zainudin, 31.

[3] Muhammad Nur, “Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan, Kemajuan dan Kemunduran),” Jurnal Pusaka 3 (t.t.): 114.

[4] Muhammad Nur, 114.

[5] Fauzi, Siti Aminatul Jannah, “Peradaban Islam; Kejayaan Dan Kemundurannya”, Vol. 6 No. 2, Jurnal Al-Ibrah, Desember 2021, h. 11.

Daftar Pustaka

Muhammad Nur. “Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan, Kemajuan dan Kemunduran).” Jurnal Pusaka 3 (t.t.).

R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, trans. oleh. History Of The Arabs. Jakarta Selatan: Zaman, 2018.

Zainudin, Ely. “Perkembangan Islam Pada Masa Bani Umayyah.” Jurnal Intelegensia Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara 3, no. 2 (2015).

 

0 komentar:

Posting Komentar